Ketika anda akan membangun rumah, tentu sebelumnya anda harus mempersiapkan gambar desain-nya sebagai dasar
kontraktor bangunan
dalam membangun. Tetapi tidak semua orang mampu atau ingin menyewa jasa
arsitek untuk mendesain rumah. Mungkin anda merasa rumah anda tidak
terlalu besar dan mungkin anda bisa mendesain-nya sendiri tanpa
bantuan jasa arsitek. Alasan mengapa anda tidak butuh arsitek bisa di baca pada artikel sebelumnya "
3 Alasan Mengapa Anda Harus Mendesain Sendiri Rumah Anda"
Jika Anda berencana mendesain sendiri rumah anda tanpa bantuan arsitek,
maka anda perlu mengkoleksi beberapa data praktis sebagai persiapan
sebelum mendesain. Data ini bisa berupa ukuran lahan tempat anda
membangun dan ruangan apa saja yang dibutuhkan. Diskusikan dan tampung
ide anggota keluarga anda bagaimana rumah yang ideal menurut mereka dan
putuskan apa yang menjadi kehendak bersama agar rumah yang anda desain
memiliki jiwa dan karakter dari seluruh orang yang akan
menghuni-nya. Berikut tahapan-tahapan yang bisa membantu anda:
Tips Sebelum Mendesain Rumah
-
Mencari inspirasi lewat berjalan-jalan
Ambil kamera digital dan ajak keluarga anda berjalan-jalan melihat
desain rumah yang ada di perumahan tertentu. Potret rumah-rumah yang
anda minati selama perjalanan. Saat yang tepat untuk mengambil gambar
adalah di pagi atau sore hari dimana cahaya bisa tidak terlalu
menyilaukan.
-
Mencari referensi dari media Pergilah ke toko buku,
cari majalah dan tabloid yang berkaitan mengenai desain rumah. Kalau
anda ingin hemat, coba cari ke toko buku bekas dan cari beberapa tabloid
yang umurnya tidak lebih dari 5 tahun, agar desain-nya tidak terlalu
ketinggalan jaman.
-
Datangilah pameran properti Kalau kebetulan ada
pameran properti di kota anda, cobalah datangi. Ambil beberapa brosur
yang ditawarkan dan coba amati apakah ada model rumah yang menarik
perhatian anda.
-
Buat Kliping Gunting gambar rumah yang paling
anda minati dari koran, majalah, tabloid,brosur yang telah
anda kumpulkan. Pilihlah beberapa yang menurut anda paling cocok untuk
diterapkan pada rumah anda.
-
Pertimbangan keluarga
Pertimbangkan beberapa gambar yang telah anda kumpulkan dan
konsultasi-kan dengan keluarga anda. Diskusikan mengenai bentuk rumah,
ruang-ruang apa yang dibutuhkan (ruang tidur, ukuran ruang tamu, ruang
keluarga, dapur, taman, dll).
Setelah anda melakukan tahapan-tahapan persiapan dalam mencari
referensi desain, tibalah saatnya mulai mendesain. Tidak dibutuhkan
keahlian khusus dalam mendesain denah, siapapun bisa melakukannya.
Bahkan mendesain denah bisa menjadi kegiatan yang paling menyenangkan
dari keseluruhan proses mendesain rumah. Anda harus membayangkan
kegiatan ini tidak lebih dari seperti bermain puzzle waktu kecil, karena
memang tidak jauh berbeda. Anda akan menyusun kotak-kotak ruang menjadi
susunan yang pas sesuai dengan selera anda. Penataan denah sangat
bergantung pada ruang-ruang yang akan anda butuhkan dan jenis aktivitas
apa yang akan anda butuhkan. Ini merupakan langkah awal mendesain rumah
dan merupakan bagian yang biasanya menghabiskan waktu lebih lama
daripada mendesain tampak bangunan yang akan saya bahas di artikel
Cara Mendesain Tampak Bangunan Rumah Sederhana Tipe 45
. Ini dikarenakan denah adalah bagian paling vital karena menyangkut
kepentingan seluruh penghuni rumah. Anda harus melakukan diskusi dengan
anggota keluarga apakah mereka merasa pas dengan perletakan ruang yang
anda rancang. Baiklah, saya akan mulai menjelaskan tahapan-tahapannya
yang langsung saya terapkan dalam studi kasus yang pertama.
Contoh Kasus I
Keluarga A dengan 3 anggota keluarga (ayah, ibu, 1 anak) menginginkan
desain rumah mungil di lahan 6m x 14m. Alokasi budget yang ditetapkan
untuk membangun rumah adalah 72 juta. Karena pembangunan di kota mereka
pasarannya adalah 2 juta per meter persegi, maka keluarga A memutuskan
akan membangun rumah dengan luas bangunan + 36 m2 (72 : 2 juta = 36).
Berikut tahapan desainnya.
-
Menentukan data penghuni Dalam satu rumah tersebut
siapa saja yang akan menghuni?, misalnya ada 3 orang yang terdiri dari
ayah, ibu dan 1 orang anak, dst.
-
Membuat program ruang
Tentukan jumlah ruang beserta ukurannya!, seperti kamar tidur (3 x 3
m), kamar mandi (1,5 x 1,5 m), dapur, pantri, teras depan, ruang tamu,
ruang keluarga, kamar tidur pembantu, taman, tempat cuci dan jemur, dsb.
Ukuran ruang tidak perlu terlalu dipikirkan karena ini hanya kurang
lebihnya saja dan masih mungkin diubah pada tahap mendesain denah.
-
Buat sketsa lahan pada kertas milimeter
Belilah kertas milimeter Block yang ada toko fotokopi atau alat tulis,
sekalian juga penggaris, pensil dan karet penghapus. Ambil selembar
kertas milimeter dan mulai gambar ukuran lahan. Di sini saya gambar
dengan ukuran 6 x 14 m.
-
Menggambar Garis Bantu Untuk memudahkan anda dalam
menempatkan ruang, maka diperlukan garis bantu untuk memandu anda.
Mulailah menggambar garis bantu mulai dari area depan yaitu carport.
Tarik garis horizontal berjarak 5 meter dari depan dan 3 meter dari
samping. 3 x 5 meter adalah ukuran standar carport untuk rumah ukuran
sedang. Dengan ukuran ini, mobil akan bisa masuk sepenuhnya ke dalam
carport tanpa muncul ke jalan atau mengganggu sirkulasi orang masuk ke
dalam rumah.
-
Lanjutkan menggambar garis bantu Lanjutkan
menggambar garis bantu untuk memudahkan penempatan ruangan-ruangan
lainnya. Di sini saya membuat garis horizontal berjarak 3 meter dari
garis pertama untuk panduan membuat kamar tidur. Dilanjutkan 1,5 meter
untuk kamar mandi, dan 3 meter untuk kamar belakang dan saya sisakan 1,5
meter untuk halaman belakang
-
Menempatkan ruang-ruang berdasarkan garis bantu
Menetapkan konsep ruang berdasarkan garis bantu yang telah digambar.
Ingat bahwa ini hanya konsep ruang, artinya ruang tersebut tidak harus
sesuai dengan ukuran yang sudah kita tetapkan di program ruang (tahap
2). Pokoknya masukkan saja ruangan yang perlu dimasukkan, ada waktu
tersendiri untuk meng-edit ukurannya nanti.
-
Tambahkan garis bantu Tambahkan garis bantu yang
dirasa perlu. Di sini saya memberikan garis vertikal untuk membantu saya
membatasi ukuran kamar mandi agar ukurannya menjadi 1,5×1,5 meter. Saya
juga menambahkan teras depan dan belakang dengan menggambar garis
(merah) berjarak 1 meter dari garis bantu. Warna merah hanya untuk
memudahkan saya dalam menunjukkan pada anda, tentu anda cukup menggambar
nya dengan warna hitam pensil saja.
-
Lakukan Trial-Error Pertebal garis yang menurut anda
sudah pas dan hapus garis bantu yang dirasa mengganggu. Di sini saya
berusaha agar luas bangunan tidak melebihi dari luas yang ditetapkan
yaitu 36 m2. Cara menghitungnya adalah, jumlah total tiap-tiap ruangan
ditambah setengah dari luas teras. Teras dihitung separuh karena
pembangunannya hanya memerlukan setengah dari biaya pembangunan per
meter. Ini karena teras tidak memerlukan pondasi yang kuat dan
dindingnya terbuka.
Setelah saya hitung keseluruhan ruangan (2 kamar tidur, KM, ruang tamu,
r. keluarga, teras) berjumlah 36 m2. Tapi saya merasa teras depan masih
kurang lebar, jadi saya majukan menjadi 1,5 m.
-
Pindahkan ke kertas HVS putih Agar lebih jelas dan
mudah dipahami orang lain, pindahkan sketsa anda dari kertas milimeter
ke kertas HVS. Yang perlu anda gambar hanya sketsa dinding yang sudah
anda anggap pas.
-
Per-tebal garis dinding Buat ketebalan dinding dengan
menggambar garis selebar 1,5 milimeter. Ukuran ini adalah ketebalan
dinding standar yang paling umum digunakan, 1,5 mm berasal dari
ketebalan dinding 15 cm (bata 10 cm ditambah ketebalan plesteran semen
(2 x 2,5 cm). Garis merah saya ilustrasi kan sebagai as dinding, dan
garis hitam adalah garis dinding yang akan anda buat. Dinding dalam
berjarak masing-masing 0.75 mm dari as dan untuk dinding luar diberi
jarak 1,5 mm dari as ke dalam, ini dikarenakan tidak mungkin menggambar
garis dinding di luar batas lahan yang tersedia.
-
Beri pintu dan jendela Setelah semua ruang telah
masuk dalam sketsa lahan anda, langkah berikutnya adalah memberikan
notasi pintu dan jendela pada denah anda. Tentukan dengan jelas dimana
posisi pintu dan jendela pada sketsa yang menurut anda sudah final.
Tentukan jenis pintu depan yang anda akan gunakan, pintu single atau
double. Begitu juga jendela. Jangan terlalu detail karena posisi pintu
dan jendela akan bisa berubah mengikuti desain tampak depan.
-
Beri perabot dan arsiran Lengkapi denah anda dengan
perabot. Dengan memberi perabot, denah anda akan tampak lebih hidup.
Anda jadi bisa bisa membayangkan bagaimana keluarga anda beraktifitas
nantinya. Mulailah dari ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi dan
seterusnya. Setelah itu baru dilakukan pengarsiran dinding dan taman.
-
Evaluasi ulang Tentunya
anda ingin agar rumah anda nyaman tidak bagi diri anda saja, namun juga
bagi keluarga anda. Ajak keluarga anda berdiskusi apakah sketsa yang
anda buat telah dapat mencukupi kebutuhan mereka akan rumah yang nyaman.
Evaluasi-lah sketsa anda apakah masing-masing ruang sudah mendapatkan
cahaya matahari dan sirkulasi udara yang cukup sesuai prinsip rumah hemat energi.
Apakah kamar tidur utama anda kurang besar, penambahan kamar tidur
pembantu, ruang kerja, musholla, tempat cuci dan jemuran, taman, dan
lain-lain. Kalau bisa bawalah sketsa denah anda pada orang yang lebih
mengerti. Bisa teman yang barusan membangun rumah, saudara, tetangga.
Atau jika anda punya teman seorang arsitek yang kebetulan punya waktu
luang, mereka mungkin akan berbaik hati memberikan saran secara
cuma-cuma.
-
Beri warna Kalau anda memiliki waktu luang, coba beri
warna pada denah anda, bisa dengan pensil warna, krayon, atau bahkan
program komputer seperti Adobe photoshop. Denah anda akan tampak lebih
menarik dan bisa jadi akan membuat anda semakin bersemangat membangun
rumah.
Mendesain sendiri denah rumah mungkin akan
sedikit butuh pemikiran ekstra bagi anda yang baru pertama kali
melakukannya. Tetapi yakin-lah anda akan lebih mahir dari waktu-ke
waktu. Teruslah mencoba sampai akhirnya anda akan menemukan kombinasi
denah yang pas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar