Senin, 30 November 2015

KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN PENERAPAN GREEN CITY



Green City adalah suatu konsep dari upaya untuk melestarikan lingkungan dengan cara mengembangkan sebagian lingkungan dari suatu kota menjadi lahan-lahan hijau yang alami agar menciptakan kekompakan antara kehidupan alami dari lingkungan itu sendiri dengan manusia dan alat-alat non-alamiah dari manusia itu. Konsep Green City bertujuan agar terdapat keseimbangan dan kenyamanan dari manusia yang menghuni dan lingkungan itu sendiri.

Masalah pemanasan global yang terjadi di bumi ini bukan menjadi suatu topik yang asing lagi. Bahkan banyak sekolah dasar yang sudah memperkenalkan masalah ini sejak dini pada anak-anak. Namun banyak orang yang seolah olah menutup telinga mereka akan hal ini. Masih banyak yang kurang peduli pada masalah lingkungan yang terjadi dibumi. Bumi adalah rumah bagi setiap mahluk hidup yang tinggal didalamnya. Bukan hanya tanggung jawab beberapa orang. Perlu kepedulian tinggi bagi seluruh manusia yang tinggal di bumi ini dan bersama-sama menjaga bumi ini menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.

Menerapkan konsep Green City pada setiap kota di seluruh negara merupakan salah satu bentuk pelestarian keseimbangan alam yang paling mudah dan tepat untuk dilaksanakan. Hanya diperlukan kesadaran penuh akan lingkungan pada setiap masyarakat untuk melakukan penghijauan mulai dari sebagian kecil di rumahnya. Dengan melakukan penghijauan kecil ini, jika dilakukan di semua rumah yang ada disetiap kota, maka secara tidak langsung kota itu bisa disebut green city. Menerapkan pemikiran seperti ini tentu cara yang paling optimal dewasa ini untuk mengatasi masalah lingkungan di bumi ini.

Seperti kota Malang yang dijadikan sebagai contoh greend city se-Asia. Itu menandakan bahwa penerapan green city pada kota malang sudah berhasil.

Kegagalan penerapan green city

Kota Makassar

Menurut aktifis lingkungan Makassar, Makasaar belum dapat dikatakan berhasil dalam penerapan "Green City", ini dikarenakan ruang terbuka hijau di Makassar masih tergolong rendah yaitu hanya 10%. Padahal menurut Undang Undang Tata Ruang, Kota/ Kabupaten wajib menyiapkan ruang terbuka hijau sebanyak 30%.
Solusi : Bisa dengan perbanyak ruang terbuka hijau, atau dengan menjaga lingkungan agar tetap hijau, tidak menebang pohon demi pembangunan modern yang tidak berbasis lingkungan, dan mengajarkan kepada masyarakat agar selalu berdampingan dengan alam, demi melindungi mereka dan keturunannya di masa mendatang nanti.



Sumber : http://dhikarusmen.blogspot.com/2012/01/apa-itu-green-city.html

Minggu, 25 Oktober 2015

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN ARSITEKTUR TERHADAP LINGKUNGAN



Dijaman sekarang sedang buming dengan yang namanya global warming atau pemanasan global. Kita haruslah seevisien mungkin menggunakan energi. Penghematan energi bisa dimulai dari hal hal kecil. Rumah ramah lingkungan dan hemat energi memberi solusi menyikapi adanya pemanasaan global.

Saya jadi ingat apa yang dikatakan dosen saya, rumah adalah pemgguna energi terbesar ke dua setelah industri. Rumah merupakan tempat dimana manusia tinggal dan melakukan segala aktivitas yang menggunakan energi. Bayangkan seberapa besar pengunaan energi dalam mendukung aktivitas manusia di dalam rumahmengenai rumah ramah lingkungan kita dituntut tidak hanya memperhatikan dampak luar saja kita juga dituntut mengenai dampak dalam deangan membantu memperbaiki kerusakan lingkungan. Aspek yang terkait adalah rancangan arsitektur bangunan, metodologi mrmbangun, material bangunan, evisiensi penggunaan energi, evisiensi pengugunaan air dan life cycle cological living. 

                Rumah ramah lingkungan merupakan gerakan kita dalam menerima mesage tentang kerusakan alam. Pengunaaan material yang berasal dari alam dan itu dapat diperbaharui agar kelak kehidupan anak cucu kita dapat berlangsung selayaknya. Gerakan hemat energi bisa dilakukan ketika kita akan membuat atau membangun rumah baru atau juga kala kita merenovasi rumah kita. Apa sajakah itu?

·         Efisiensi pencahayaan
Pemcahayan alami dapat dilakukan dengan menggunakan bukaan yang sebesar mungkin. Disini saya berbicara tentang cahaya matahari. Denganmemanfaatkan cahaya matahari tentu kita akan menghemat dari penggunaa lampu yang juga menggunakan listrik. Pencahayaan alami dapat diperoleh dari lubang dinding(jendela ) maupun lubang atap. Buatlah rumah dengan memberi lubang pada dinding dan atap dengan selebar mungkin agar cahaya dapat masuk semaksimal mungkin.

·         Evisiensi ruang
Disini saya berbicara mengenai penggabungan fungsi ruang agar tidak terlalu banyak ruang yang dibangun di dalamnya. Misal saja meniadakan ruang tamu karna kita jarang menerima tamu. Buat ruang keluarga yang luas. Kita dapat menerima tamu di ruang keluarga yang luas dengan nyaman dalam berbincang. Bmenempatkan ruang tamu di luar ruangan, bisa di terasa mungkin. Kita mendesain konsep outdor sedemikian rupa aga tamu merasa nyaman walau sedang di luar ruangan.

·         Pembayangan ruang luar, kulit bangunan, dan ventilasi
 Pemilihan bahan dan juga desain merupakan cara menghemat energi. Sebagaimana kita memanfaatkan ventilasi agar cahaya angin dapat masuk dan tentunya kita menghemat energi dari penggunaan AC .

·         Atap yang sejuk
Pilihlah bahan atap yang memiliki nilai hambatan terhadap panas yang baik. Pilih atap yang terbuat dari tanah atau keramik. Atap yang dapat memantulkan panas membuat hawa di dalamnyaa terasa sejuk. Menambahkan lembaran alumunium foil di bawat atap. Sterofoam yang dilapisi beton juga dapat membuat hawa di dalam ruangan terasa sejuk meski panas di luar terik.

·         Material ramah lingkungan(dapat diperbaharui)
Dengan memilih bahan yang dapat diperbarui kita layak disebut sebagai pemecah solusi. Membeli bahan dari produk lokal. Dengan membeli produk lokal yang berkualitas dan tentu saja dekat akan meng evisiensi trasport pengiriman banrang.
Tidak salah juga kita memakai bahan bekas misal keramik bekas atau pecahan. Kaca bekas,genting bekas dan lain lain.

·         Pemanfaatan lahan hijau
Dengan memperhatikan pohon dapat mereduksi terhadap pemanasan global.
Pohon dapat menghasilkan oksigen dikala siang hari dan itu dapat menyejukkan udara di sekitarnya. Seandainya tidak ada lahan terbuka kita juga dapat memilih tanaman rambat sebagai alternatif.

·         Gaya hidup hemat
Ø  Hemat air
Menghemat pemakaian air dapat dilakukan sedari mungkin dengaan memakai air dengan bijak. Tidak mandi di bak dapat mengurangi pemborosan terhadap air. Pakai air seperlunya dan tak luoa mematikan air bila sudah tidak digunakan
Ø  Buat sumur resapan
Membuat sumur resapan atau biopori. Membuat septiktank yang ramah terhadap lingkungan denga memanfaatkan setiktang alternatif yang didapat dari kecanggihan teknologi.
Ø  Memakai elektronik yang hemat energi

Kegagalan dalam Arsitektur

Arsitektur ialah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang bangun dan bangunan, namun dalam proses pembangunan tidak hanya aspek bangunan itu sendiri seperti bahan, kosntruksi, estetika maupun ekonomis yang harus di perhatikan. Tetapi juga harus memperhatikan dari aspek yang lain seperti psikologis si penghuni rumah maupun dampak yang di akibatkan terhadap lingkungan. Karena bangunan di dirikan untuk di huni dan didirikan di dalam lingkungan sehingga ke dua aspek itu tidak dapat di lepaskan dari bidang Arsitektur.

Seandainya ilmu Arsitektur tidak memperhatikan kedua aspek tersebut dapat di pastikan banyak masalah-masalah yang akan terjadi. Tidak dapat di pungkiri Arsitektur merupakan salah satu bidang ilmu yang merusak lingkungan contoh kecilnya ialah, tanah sebagai resapan air harus di tutup beton sebagai pembangunan yang dimana beton itu sendiri tidak dapat di tembus oleh air. Dan ketika bangunan itu sudah berfungsi sebagai hunian akan banyakanya energi-energi yang di butuhkan dan limbah-limbah yang di hasilkan yang sudah pasti merusak lingkungan sekitar. Namun bagaimnapun juga manusia tidak bisa lepas dari Arsitektur karena manusia membutuhkan tempat untuk berlindung dan menetap. Oleh sebab itu ilmu Arsitektur harus di pelajari agar adanya keseimbangan antara bangunan dan lingkungan.

Contoh dampak buruk dari kurang baiknya Arsitektur

Banjir

Suatu bangunan arsitektur dapat di katakan gagal jika antara bangunan dan keadaan lingkungan sekitar tidak seimbang yang menciptakan dampak negatif yang berlebih dan tidak terkendali terhadap lingkungan maupun terhadap si penghuni.

Berikut ini adalah beberapa yang diperkirakan masuk kedalam salah satu kekurangtelitian arsitek dalam melakukan tugasnya dalam membangun :

1. Jebolnya tanggul Situ Gintung karena selain banyaknya curah hujan yang terjadi, peneliti memperkirakan itu juga karena maraknya pembangunan tempat wisata ataupun bangunan komersial lainnya disekitar tanggul Situ Gintung yang seharusnya menjadi tanah resapan bagi tanggul tersebut.





2.Jembatan Tanah Abang Roboh membuat beberapa pengunjung yang berbelanja tetimbun reruntuhan. Bangunan yang roboh di sekitar Metro Tanah Abang merupakan calon toilet di pusat grosir Metro Tanah Abang, bukan merupakan jembatan penghubung Blok A-Blok B. Bangunan itu roboh karena konstruksi belum sempurna.Bangunan yang runtuh adalah bagian yang akan dijadikan toilet di lantai tiga gedung tersebut.(Kaskus,megapolitankompas)


Sebagai seorang arsitek haruslah kita menghargai karya kita agar kita lebih mawas diri dan menjadikan kita lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam melakukan tugas kita. Sehingga kita paling tidak dapat mengurangi kecelakaan ataupun kegagalan yang akan terjadi.

Maka dari itu kita sebagai arsitek haruslah memperbaiki diri agar jangan selalu kita disalahkan bilamana ada kesalahan dalam pembangunan suatu proyek maupun sesudahnya.



Seorang arsitek sangatlah berperan penting dalam pembangunan karena itu juga dituntut tanggung jawab yang besar sehingga janganlah kita menyepelekannya tetapi lebih memperhatikannya. Setiap bangunan yang tercipta pasti memiliki dampak pada lingkungan, dampaknya bermacam-macam ada yang baik dan ada pula yang buruk. Tetapi bukan berarti bidampaknya buruk maka arsiteklah yang salah, karena masih banyak hal-hal yamg mempengaruhi rusaknya lingkungan karena suatu bangunan maupun bangunan itu sendiri.

kesimpulan
arsitek yang berhasil adalah asritek yang mampu membuat sesuatu yang lama atau yang kurang layak dapat diperbaharui dengan memenuhi 3 syarat yaiutu Firmitas, Utilitas, dan Venustas yang juga memperhatikan dampak/pengaruh yang baik di masa yang akan datang atau masa jangka panjang.
kegagalan arsitek terjadi karena kurangnya ketelitian, pengamatan, dan pemikiran jangka panjang.

Referensi:

http://www.wbdg.org/design/sustainable.php sumber:http://aplatteroffigs.blogspot.com/2014/03/konsep-rumah-ramah-lingkungan.htm